Tukang Sapu Nabawi Ikut Bantu Korban Gempa Pijay
Serambi Aceh. Muthowwif Jamaah Umrah asal Aceh, dan Ketua Umum Komunitas Solidaritas Duafa Aceh (KSDA), Akmal Hanif, Lc. dan ratusan warga Aceh yang sedang berada di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah berinisiatif menggalang dana untuk korban gempa.
Akmal Hanif, Lc menuturkan, Penggalangan dana dilakukan dengan menyebarkan kardus mi instan dengan tulisan “Donation for Earthquake Aceh #pray4aceh #KSDA #SaudiArabia” seperti yang dilakukan orang-orang di Indonesia. Bukan hanya jamaah dari Aceh dan Indonesia yang memberikan sumbangan, tapu jamaah dari Brunei Darussalam, India, Pakistan, Malaysia, Singapura, Turki, bahkan orang Arab pun turut memberikan uang mereka untuk disalurkan kepada korban gempa Pijay, Pidie, dan Bireuen.
Bahkan yang lebih unik dan menarik lagi, saat menggalang dana beberapa tukang sapu halaman Masjid Nabawi juga memberikan sumbangan kepada korban gempa Pijay. Biasanya tukang sapu di Masjid Nabawi menerima sedekah jamaah umrah dari berbagai belahan dunia. Meskipun tukang sapu Melasjid Nabawi tidak meminta-minta sedekah (mengemis), tapi banyak jamaah yang memberikan sedekah kepada mereka.
Penggalangan dana bantuan dari Komunitas Solidaritas Duafa Aceh (KSDA) yang berlangsung selama tiga hari. menjadi banyak pertanyaan dari orang-orang dijalanan sekitar Masjid Nabawi dan Polisi Arab Saudi juga sempat mempertanyakan aksi galang dana, karena mengumpulkan orang dalam keramaian sangat dilarang di Arab Saudi. Tapi setelah kami jelaskan, uang tersebut untuk membantu korban bencana alam di Aceh, mereka langsung menyumbang beberapa riyal dengan memasukkan uang ke kotak mi instan yang kami pegang. dan Polisi Arab pun membiarkan aksi galang dana sampai selesai.
Alhamdulillah, dalam aksi sosial tiga hari itu uang yang terkumpul jika dikonversikan ke rupiah mencapai Rp 16.000.000 (enam belas juta rupiah) dari berbagai mata uang asal jamaah yang memberikan donasi. Misalnya, ada rupiah, dolar Brunei Darussalam, rupe India, serta riyal Arab Saudi.
Ketika galang dana, Komunitas Solidaritas Duafa Aceh (KSDA) juga mendoakan orang-orang yang memberikan bantuan dan kami sentuh hati mereka dengan memberi tahu berbagai kelebihan memberi sedekah di Tanah Haram, sehingga setelah memberikan sedekah mereka tidak langsung pergi meninggalkan kami tapi berhenti di depan kami dengan tangan menengadah ke atas dengan mengaminkan doa yang kami lafalkan dalam bahasa Melayu.
Menariknya, ada seorang anak muda dari Malaysia yang awalnya tidak mau memberikan bantuan untuk kami. Dia terus berjalan melewati kami. Tapi setelah mendengar doa kami, dia kembali untuk memberikan sumbangan 100 ringgit Malaysia dan mengaminkan doa kami.
Saya pribadi berterima kasih kepada teman-teman ini karena tanpa sungkan mau menggalang dana di Medinah untuk meringankan beban para korban gempa Pijay.
Sepulang ibadah umrah ini, amanah dari para dermawan ini segera kami serahkan kepada yang paling berhak. Semoga pahala untuk para dermawan ini terus mengalir, apalagi mereka menyumbang di Tanah Haram untuk korban gempa di Serambi Mekkah.
Sumber : http://aceh.tribunnews.com
Akmal Hanif, Lc menuturkan, Penggalangan dana dilakukan dengan menyebarkan kardus mi instan dengan tulisan “Donation for Earthquake Aceh #pray4aceh #KSDA #SaudiArabia” seperti yang dilakukan orang-orang di Indonesia. Bukan hanya jamaah dari Aceh dan Indonesia yang memberikan sumbangan, tapu jamaah dari Brunei Darussalam, India, Pakistan, Malaysia, Singapura, Turki, bahkan orang Arab pun turut memberikan uang mereka untuk disalurkan kepada korban gempa Pijay, Pidie, dan Bireuen.
Bahkan yang lebih unik dan menarik lagi, saat menggalang dana beberapa tukang sapu halaman Masjid Nabawi juga memberikan sumbangan kepada korban gempa Pijay. Biasanya tukang sapu di Masjid Nabawi menerima sedekah jamaah umrah dari berbagai belahan dunia. Meskipun tukang sapu Melasjid Nabawi tidak meminta-minta sedekah (mengemis), tapi banyak jamaah yang memberikan sedekah kepada mereka.
Penggalangan dana bantuan dari Komunitas Solidaritas Duafa Aceh (KSDA) yang berlangsung selama tiga hari. menjadi banyak pertanyaan dari orang-orang dijalanan sekitar Masjid Nabawi dan Polisi Arab Saudi juga sempat mempertanyakan aksi galang dana, karena mengumpulkan orang dalam keramaian sangat dilarang di Arab Saudi. Tapi setelah kami jelaskan, uang tersebut untuk membantu korban bencana alam di Aceh, mereka langsung menyumbang beberapa riyal dengan memasukkan uang ke kotak mi instan yang kami pegang. dan Polisi Arab pun membiarkan aksi galang dana sampai selesai.
Alhamdulillah, dalam aksi sosial tiga hari itu uang yang terkumpul jika dikonversikan ke rupiah mencapai Rp 16.000.000 (enam belas juta rupiah) dari berbagai mata uang asal jamaah yang memberikan donasi. Misalnya, ada rupiah, dolar Brunei Darussalam, rupe India, serta riyal Arab Saudi.
Ketika galang dana, Komunitas Solidaritas Duafa Aceh (KSDA) juga mendoakan orang-orang yang memberikan bantuan dan kami sentuh hati mereka dengan memberi tahu berbagai kelebihan memberi sedekah di Tanah Haram, sehingga setelah memberikan sedekah mereka tidak langsung pergi meninggalkan kami tapi berhenti di depan kami dengan tangan menengadah ke atas dengan mengaminkan doa yang kami lafalkan dalam bahasa Melayu.
Menariknya, ada seorang anak muda dari Malaysia yang awalnya tidak mau memberikan bantuan untuk kami. Dia terus berjalan melewati kami. Tapi setelah mendengar doa kami, dia kembali untuk memberikan sumbangan 100 ringgit Malaysia dan mengaminkan doa kami.
Saya pribadi berterima kasih kepada teman-teman ini karena tanpa sungkan mau menggalang dana di Medinah untuk meringankan beban para korban gempa Pijay.
Sepulang ibadah umrah ini, amanah dari para dermawan ini segera kami serahkan kepada yang paling berhak. Semoga pahala untuk para dermawan ini terus mengalir, apalagi mereka menyumbang di Tanah Haram untuk korban gempa di Serambi Mekkah.
Sumber : http://aceh.tribunnews.com
Tidak ada komentar